Ketua DPR Nilai Korupsi Tokoh Muda Telah Mengalahkan Seniornya

09-09-2011 / PIMPINAN

 

Beberapa kasus korupsi yang berhasil diungkap aparat penegak hukum menunjukkan kecendrungan semakin banyak tokoh muda yang terjerat kejahatan luar biasa ini. Fenomena ini memprihatinkan karena faktanya sangat jelas kejahatan korupsi yang dilakukan jauh lebih komplek bahkan mengalahkan kasus korupsi yang pernah dilakukan para seniornya.

“Saya prihatin kasus-kasus korupsi sekarang sudah banyak dilakukan oleh orang muda, itu clear dan tidak  kecil jumlahnya, mengalahkan para senior tokoh-tokoh korupsi yang sudah pengalaman,  ini luar biasa, ini fenomena yang memprihatinkan, ada sesuatu yang salah,” kata Ketua DPR RI Marzuki Alie saat menutup Konferensi Nasional Perserikatan Organisasi Kepemudaan Tingkat Nasional (Poknas) di Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/9).

Ia juga mencermati semakin sulit menemukan kegiatan kepemudaan dalam rangka kompetisi visi kepemimpinan yang tidak menggunakan uang. Kecendrungan perpecahan ini juga terjadi pada organisasi lain termasuk partai politik, yang gagal menegakkan AD/ART. Pada akhirnya setiap pelaksanaan kongres terjadi perpecahan karena mengedepankan kepentingan pribadi atau golongan. Baginya hal ini jelas akan merusak jalannya bangsa sehingga diperlukan langkah terobosan untuk menuntaskannya.

“Perlu ada upaya konkrit untuk memberantas korupsi, terobosan, kalau tidak negara ini akan menuju kehancuran. Yang jelas hancur moral dan akhlak, otomatis negara hancur,” tandas Marzuki. Ia juga memaparkan hasil pertemuannya dengan mantan Presiden Habibie yang menyimpulkan bangsa ini memerlukan tokoh yang memiliki idealisme, komitmen dan kejujuran. Tidak perlu lagi  terjebak dikotomi tokoh tua atau muda, yang paling utama adalah siapa yang memiliki komitmen.

            Salah satu langkah terobosan yang dapat dilakukan menurutnya menyiapkan tiga aturan perundang-undangan yaitu RUU yang mengatur sangsi berat bagi koruptor, RUU Pembuktian Terbalik serta RUU tentang pembatasan transaksi kas. Akan tetapi penuntasan tiga RUU penting ini tidak akan pernah berhasil apabila dilakukan oleh orang-orang yang tersandera pernah melakukan korupsi.

“Bagaimana orang mengesahkan hukuman mati bagi koruptor kalau yang membahasnya tersandera pernah melakukan korupsi, gimana mau mengesahkan Undang Undang Pembuktian Terbalik kalau harta yang membahas tidak jelas. Jadi mengawalinya harus berani melakukan terobosan, perlu dimulai dengan pemutihan,” imbuh politisi Partai Demokrat ini.

Ketua DPR meminta pemuda dapat memainkan perannya sebagai inisiator, motivator sekaligus aktor untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara kesejahteraan. Baginya sekarang ada momentum luar biasa untuk kebangkitan negeri ini, ketika negara Eropa sedang kepayahan menghadapi terpaan krisis global. Beberapa pihak siap mengalihkan dana mereka ke Indonesia yang apabila tidak dikelola dengan baik dapat berubah menjadi malapetaka.

Perpecahan KNPI

Dalam pertemuan tersebut Ketua DPR RI Marzuki Alie memberikan kesempatan dialog kepada para pemuda peserta konferensi yang berasal dari 47 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP). Edy Jauzie Muhsin Bafadal, Sekjen Gerakan Pemuda Kabah meminta perhatian seringnya proposal yang diajukan OKP tidak mendapat perhatian yang layak dari instansi terkait.

Ia juga mengeluhkan lambannya penuntasan dualisme KNPI walaupun titik terang mulai terlihat, terbukti dengan hadirnya dua ketua KNPI yang bertikai yaitu Ahmad Dolly Kurnia dan Azis Syamsudin dalam konferensi Poknas. Sementara Achmad Suhawi Ketua Umum Pena mempertanyakan politik biaya tinggi yang muncul ditengah masyarakat. Kekhawatirannya muncul image ditengah publik, politisi adalah pekerjaan yang dapat membuat kaya seseorang.

Menanggapi hal ini Ketua DPR menyebut penyelesaian dualisme KNPI bisa dilakukan apabila berani melakukan terobosan. “Saya juga prihatin masalah ini tidak selesai-selesai. Bagi saya ini negara demokrasi kalau induknya tidak beres ya kita bentuk yang baru saja, apa dibentuk forum atau perserikatan itu namanya terobosan,” tandasnya.

Konflik KNPI menurutnya telah menghambat organisasi melaksanakan fungsi memberikan kemaslahatan bagi organisasi pemuda dalam membentuk calon pemimpin. Ada kecendrungan KNPI terjebak masuk ke ranah politik. Ia menyambut baik apabila Poknas dapat mengisi kekosongan itu. “Kalau bentuk perserikatan bagus ini non politis, independen, tidak terafiliasi  pada partai tertentu, betul-betul memperhatikan kepentingan pemuda. Jadi silahkan saja KNPI berjalan dalam kaitannya apa, Poknas juga berjalan mengusung visi bagaimana pemuda berperan dalam pembangunan,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut Koordinator Poknas Aries Manjie didampingi Ketua Panitia Chairul Razak menyerahkan kepada Ketua DPR rekomendasi yang berhasil dihimpun dalam Konferensi Nasional dengan tema “Revitalisasi Peran Pemuda dalam Mengisi Pembangunan”. Disampaikan pula daftar 30 OKP yang secara resmi telah menyampaikan dukungan berdirinya Poknas. (iky) foto:ik/parle

 

 

BERITA TERKAIT
Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Puan Maharani: Segera Audit Sistem Pengamanan Kilang Pertamina
15-11-2021 / PIMPINAN
Prihatin dengan insiden terbakarnya tangka kilang di Cilacap pada Minggu (14/11/2021) lalu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani meminta...
Tutup Piala KBPP Polri, Puan Harap Lahir Bibit Atlet Pesepak Bola
14-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menutup turnamen sepakbola Piala Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri usia dini yang...
Rachmat Gobel: Pemda Harus Cari Solusi Atasi Banjir Gorontalo
13-11-2021 / PIMPINAN
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel meminta Pemerintah Daerah Gorontalo harus cepat turun tangan menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di...
Panen Padi di Banyuwangi, Puan Dorong Pertanian Dijadikan Agrowisata
12-11-2021 / PIMPINAN
Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melanjutkan rangkaian kunjungan kerja ke Banyuwangi, Jawa Timur dengan turut serta memanen padi...